Rabu, 15 Desember 2010

ETIKA dan PASAR BEBAS

Pasar Bebas dan Hak:John Locke (1632-704)
• Merupakan pendukung sistem pasar bebas tak teregulasi.
• Dua hak alami yang dilindungi pasar bebas:hak atas kebebasan dan hak atas properti.
• Hak atas kebebasan; setiap individu bebas mempertukarkan barang secara sukarela tanpa paksaan pemerintah.
• Hak atas properti; setiap inidvidu bebas memutuskan apa yang akan dilakukan dengan apa yang dimilikinya tanpa intervensi pemerintah.

Karakteristik Pasar Bebas:
• Adanya perlakuan yang sama dan fair bagi semua pelaku bisnis.
• Ada aturan yang fair, transparan, konsekuen dan objektif.
• Ada peluang yang optimal bagi persaingan bebas yang sehat dan fair.
• Adanya pemerataan ekonomi.
• Memberi peluang yang optimal bagi perwujudan kebebasan manusia.

Peran Pemerintah dalam Pasar Bebas
• Efektif, karena begitu terjadi pelanggaran atas hak dan kepentingan pihak tertentu, pemerintah akan bertindak efektif dan konsekuen untuk membela pihak yg dilanggar & menegakkan keadilan.
• Minimal, karena sejauh pasar berfungsi dengan baik dan fair maka pemerintah tidak terlalu banyak ikut campur.

Etika global
Apabila pola pergerakan investasi dan hasil produksi, misalnya, mengalami perubahan drastis, perlu diperhatikan berbagai hal. Pertama, tindakan tertentu dari suatu pemerintahan sebuah negara untuk melindungi tujuan nasionahiya akan mengakibatkan menurunnya kesejahteraan secara global. Meskipun tindakan itu memberikan manfaat bagi ekonomi domestiknya, tidak dapat dimungkiri bahwa net cost akan muncul di tempat lain.
Kedua, harus disadari bahwa negara, memiliki fungsi legitimasi Sjang menimbulkan gejala untuk korporasi global. Maka", muncullah pertanyaan, bagaimana membedakan anta-rangsiegilunasi pemerintah dengjJji fungsi mendorong kesejahteraan dunia.
Ketiga, konflik akan muncul antara pemerintah berbagai negara dan antara berbagai kepentingan usaha. Apabilakon-flik ini terus berlangsung, yang terjadi adalah terabainya kesejahteraan masyarakat. Maka, solusi apa yang yang harus diambil?
Menurut Bergsten dan Graham, dua ahli ekonomi pembangunan dan politik, menegaskan bahwa diperlukan semacam konklusi, yakni adanya strategi untuk restrukturisasi dan tertib internasional untuk menjamin terbentuknya pola investasi internasional beserta barang-barang produksinya, di mana alokasi yang tidak efisien dapat dihindarkan agar nasib rakyat miskin di dunia tidak terabaikan, kesejahteraan masyarakat dunia dapat tercipta, dan jurang ketidakadilan antarnegara dapat dipersempit.
Yang terpenting adalah diperlukan bangunan etika global yang berperan mem-6acfc up setiap penyelewengan yang terjadi di belantara pasar bebas.Kemiskinan, kemelaratan, dan ketidakadilan yang terdapat di dunia yang menimpa negara-negara miskin hakikatnya tidak lagi akibat kesalahan negara-negara bersangkutan sehingga itu pun menjadi tanggung jawab global pula. Kesejahteraan bersama dan keadilan global pun merupakan sebuah fiksi moral dan wujud perilaku etis global pula.
Kesejahteraan dan keadilan global merupakan sesuatu yang tercipta oleh keharmonisan berbagai kepentingan yang selalu memerhatikan nilai-nilai moral dan tata etika yang dianut umum.Maksudnya, perilaku etis global adalah perilaku negara-negara yang bertanggung jawab atas nasib masyarakat dunia. Negara-negara yang bertindak etis adalah negara-negara yang bertanggung jawab atas nasib dunia yang pincang akibat menggelindingnya pasar bebas ini. Jika ini terjadi, perwajahan ekonomi dan politik global tidak akan kehilangan rona kemanusiaannya.


referensi : http://bataviase.co.id/detailberita-10576320.html

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Memahami Pentingnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Ketika suatu perusahaan beroperasi, maka melekatlah tuntutan dan tanggung jawab bagi perusahaan yang bersangkutan akan komunitas lokal yang ada di sekitarnya (stake holder). Bagaimana pun, kelangsungan perusahaan bergantung dari dukungan banyak pihak. Selain komunitas internal seperti pemegang saham, karyawan, keluarga karyawan, perhatian pada masyarakat sekitar juga ternyata membawa dampak positif bagi perusahaan. Demikian pengantar dari Direktur School of Business Management ITB Surna T. Djajadiningrat ketika membuka seminar sehari Leadership in Corporate Social Responsibility di Sampoerna Strategic Square Tower B, Jakarta, Selasa, 2 Agustus 2006 lalu.

Seminar tersebut menampilkan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Erry Ryana Hardjapamekas sebagai keynote speaker. Erry menyatakan rasa optimisnya terhadap pelaksanaan CSR di Indonesia meskipun masih harus disayangkan, banyak perusahaan yang ternyata belum memahaminya. Terutama di kalangan pimpinan puncak. Kegiatan yang bersifat sosial tersebut lebih banyak diartikan sebagai persoalan yang menambah anggaran perusahaan. "Padahal, secara teori, community support is a prerequisite for the sustainability business," ujar Erry. Menurut dia, sumbangan masyarakat sekitar baik secara materiil (seperti pembebasan tanah mereka untuk perusahaan hingga keterlibatan talent daerah) maupun non materiil (dukungan, rasa aman) sangat berpengaruh bagi keberlanjutan pengembangan perusahaan. Sumbangan inilah yang kemudian melandasi tanggung jawab sosial perusahaan untuk menyejahterakan komunitas lokal tersebut, selain sebagai ‘balas jasa’ dukungan yang mereka berikan. "Ya, kita seperti nyogok ke masyarakat lah. Tapi itu lebih baik daripada nyogok pejabat," tambah dia.

Pembicara dan panelis lain yang hadir dalam seminar itu adalah pejabat Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sembiring, Presiden Direktur Newmont Pasific Nusantara Noke Kiroyan dan peneliti senior Environmental for Sustainable Development Arif Budimanta. Masing-masing mengupas karakteristik kepemimpinan bagi pengembangan CSR di perusahaan. Diskusi diperkuat dengan paparan Rozan Anwar dari DDI (Daya Dunamis Indonesia) yang menekankan pentingnya peran sumber daya manusia dan partnership untuk menginspirasi pentingnya CSR dalam denyut bisnis perusahaan. Selain itu, hadir pula Sapto Sakti, salah satu petinggi di Sampoerna Foundation yang menyoroti peran NGO dalam mendukung proses CSR agar dapat diterima dengan lebih baik oleh masyarakat lokal.

Seminar diikuti oleh beberapa perusahaan ternama di Indonesia, seperti PT. Freeport, Newmont Pasific Nusantara, PT. Astra, Bank Negara Indonesia, PT. Pertambangan Bukit Asam, Daya Dunamis Indonesia, Dexamedica, Krakatau Steel, Astra Agro Lestari, PT. Telkom, hingga H.M. Sampoerna dan Sampoerna Foundation sebagai tuan rumah. Peserta yang tercatat sejumlah 68 orang, diantaranya para mahasiswa School of Business Management (SBM), sebuah sekolah manajemen bisnis yang merupakan koorporasi Sampoerna dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), yang memang sedang soft opening pada tanggal yang sama. Seminar sehari tersebut diharapkan akan meningkatkan kesadaran pentingnya CSR dalam manajemen strategis perusahaan baik jangka pendek maupun kelangsungan perusahaan secara jangka panjang, serta memperoleh wawasan dan pemahaman mengenai langkah-langkah implementasi CSR secara tepat dan terarah.

Referensi : http://www.portalhr.com/beritahr/organisasi/1id325.html



Alasan terkait bisnis (business case) untuk CSR
• Sumberdaya manusia
• Manajemen risiko
• Membedakan merek
• Ijin usaha
• Motif perselisihan bisnis

Contoh Perusahaan Yang menerap kan CSR dan penerapannya :


Detil kegiatan CSR CIMB Niaga untuk Program Beasiswa adalah:
1. Pameran DIKTI
Jakarta, 17-19 Februari 2009. Dalam rangka sosialisasi Program
Beasiswa Bank CIMB Niaga tingkat S1 (Luar Negeri) ini, Bank CIMB
Niaga berpartisipasi dalam acara Pekan Pendidikan Tinggi Jakarta 2009
yang berlangsung di Istora Senayan Jakarta. Event ini diharapkan dapat
menjaring para lulusan SMU (fresh graduate) yang ingin melanjutkan
studi Strata 1-nya ke Malaysia.
2. Ministry of Higher Education Exhibition (MOHEX) 2009
Pekanbaru, 18-19 Februari 2009. Kegiatan penyebarluasan informasi
Program Beasiswa CIMB Niaga ini juga dilaksanakan dengan
berpartisipasi dalam acara Ministry of Higher Education Exhibition
(MOHEX) 2009 yang berlangsung di Hotel Pangeran, Pekanbaru.
3. Penganugerahan Penerima Beasiswa CIMB Niaga 2009
Jakarta, 7 Juli 2009. Setelah melalui rangkaian proses seleksi,
bertempat di Graha Niaga Lt. 14, Bank CIMB Niaga menggelar acara
”Penganugerahan Penerima Beasiswa CIMB Niaga (Overseas) tahun
2009-2012.” Acara ini dibuka oleh sambutan dari L. Wulan Tumbelaka,
Compliance, Corporate Affairs & Legal Director Bank CIMB Niaga
dan Darsham Daud, Direktur Malaysia Promotion Education Center
Kedutaan Besar Malaysia.
Melalui CIMB Foundation, program yang dilaksanakan bekerja sama
dengan CIMB Group ini mengalokasikan dana senilai RM 1 juta
(ekuivalen Rp2,75 miliar) dan tahun 2009 ini merupakan tahun kedua
dilaksanakannya program beasiswa ini. Pada program tahun ini, Bank
CIMB Niaga telah menyaring enam kandidat dari 937 aplikasi yang
masuk dari seluruh Indonesia, 2 orang siswa telah lolos proses seleksi
dari Bank CIMB Niaga dan diterima di Universiti Malaya, Malaysia
yaitu Zaid Irfan dari Pekanbaru dan Adilla Arantika dari Palembang,
Sumatera.
Pada kesempatan tersebut, dilaksanakan juga penandatanganan
Perjanjian Beasiswa yang dilaksanakan oleh Gatot Subagio, Corporate
Services Head mewakili manajemen Bank CIMB Niaga dan para
penerima beasiswa Bank CIMB Niaga Overseas, Zaid Irfan dan Adilla
Arantika, yang disaksikan oleh L. Wulan Tumbelaka, Compliance,
Corporate Affairs & Legal Director Bank CIMB Niaga, Darsham Daud,
Direktur Malaysia Promotion Education Center dan AB Susanto,
Ketua Program Beasiswa Unggulan Departemen Pendidikan Nasional
(DEPDIKNAS)

4. Penandatanganan MoU dengan Depdiknas
Jakarta, 11 Mei 2009. Sebagai pengembangan program beasiswa
tingkat S1 di dalam negeri yang sudah dijalankan sejak tahun 2006,
tahun 2009 Bank CIMB Niaga bekerjasama dengan Departemen
Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) melaksanakan Program Beasiswa
Unggulan CIMB Niaga.
Nota Kesepakatan Bersama ditandatangani oleh L. Wulan Tumbelaka,
Compliance, Corporate Affairs & Legal Director Bank CIMB Niaga dan
Prof. Dr. Dodi Nandika, Sekretaris Jenderal DEPDIKNAS disaksikan oleh
Prof. DR. Bambang Sudibyo, Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia, Arwin Rasyid, Presiden Direktur Bank CIMB Niaga dan Sri
Urip, Komisaris Independen Bank CIMB Niaga pada tanggal 11 Mei
2009.
Bank CIMB Niaga merupakan perusahaan publik pertama yang
bekerjasama dengan DEPDIKNAS dalam mengembangkan Program
Beasiswa Unggulan ini. Adapun pembagian peran dalam kerjasama
pada Program Beasiswa Unggulan CIMB Niaga ini adalah Bank CIMB
Niaga memberikan biaya hidup dan pengembangan diri bagi penerima
beasiswa serta fasilitas laptop, sementara DEPDIKNAS memberikan
biaya pendidikan. Bank CIMB Niaga menyediakan dana sejumlah Rp2
miliar untuk program kerjasama dengan DEPDIKNAS ini selama kurang
lebih 4 tahun.
5. Penyerahan Beasiswa Unggulan CIMB Niaga
Jakarta, 5 November 2009, bertempat di Gedung Departemen
Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS), Bank CIMB Niaga bersama
DEPDIKNAS menyerahkan beasiswa kepada 39 pelajar penerima
Program Beasiswa Unggulan CIMB Niaga.
Acara dihadiri oleh Prof. Dr. Dodi Nandika, Sekretaris Jenderal
DEPDIKNAS dan L. Wulan Tumbelaka, Compliance, Corporate Affairs
& Legal Director Bank CIMB Niaga. Penerima Beasiswa melakukan
penandatanganan dan mewakili Manajemen Bank CIMB Niaga
penandatanganan dilakukan oleh Gatot Subagio, Corporate Services
Head.


6. annual gathering Penerima Beasiswa Bank CIMB Niaga
Bogor, 17-18 Juli 2009. Bertempat di Learning Center Gunung Geulis
Bogor Jawa Barat, Bank CIMB Niaga menyelenggarakan Annual
Gathering 2009 bagi penerima beasiswa Bank CIMB Niaga dari seluruh
Indonesia yang mengangkat tema “Kita Satu Kita Maju Kita Menang.”
Pertemuan yang berlangsung selama dua hari tersebut, dihadiri oleh
116 penerima beasiswa Bank CIMB Niaga dan dibuka oleh L. Wulan
Tumbelaka, Compliance, Corporate Affairs & Legal Director Bank CIMB
Niaga.
Dalam kegiatan ini, penerima beasiswa memperoleh bekal pendidikan
self development yang dikemas dalam bentuk kegiatan outbound di hari
pertama dan workshop di hari kedua. Outbound berisi kegiatan yang
antara lain membangun nilai kepemimpinan, team work dan komunikasi.
Adapun workshop dibagi dalam dua sesi, berisi pengetahuan mengenai
entrepreneurship knowledge yang disampaikan oleh SME Center
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia serta pendidikan motivator
yang bermanfaat untuk membangun nilai-nilai positif yang dibawakan
oleh Trainer KUBIK. Pembekalan di bidang self development ini
diharapkan mampu memberikan wawasan di luar disiplin ilmu yang
diperoleh penerima beasiswa.

referensi : http://www.cimbniaga.com/docupl/2009AnnualReport-CSR.pdf